Air terjun (water falls) dan percepatan (rapids) adalah salah satu kriteria / indikator bagi sungai stadium muda.
Air terjun dibagi menjadi 2 berdasarkan genetiknya:
1. Terbentuk oleh / melalui proses / normal dari perkembangan sebuah sungai dan menunjukkan bahwa sungai belum mengalami gradasi (berperingkat), penyebabnya adalah variasi dalam ketahanan batuan terhadap pengikisan, akibatnya akan terbentuk belokan-belokan, percepatan-percepatan, air terjun akibat differensiasi dalam pengikisan.
2. Terbentuk oleh gangguan atau interupsi dalam sejarah hidupnya, antara lain oleh:
a. Menurunnya / perendahan aliran-aliran sungai (stream outlet).
· Penurunan cepat dari sungai utama akibat rejuvenasi (proses peremajaan).
· Perompakan sungai (strean capture) oleh sistem sungai yang lain. dapat menghasilkan perbedaan keringanan permukaan besar.
· Glasiasi pada sungai utama lebih cepat dari cabang sungai.
· Pengikisan oleh gelombang di tepi pantai.
· Akibat sesar.
b. Gangguan sementara (Interupsi Temporer).
Faktor-faktor yang menyebabkan air terjun:
1. Sungai mengalir diatas batuan yang keras dan batuan berlapis yang lunak
Contoh: Air terjun Niagara
2. Gangguan alam
Contoh: Air terjun Rawapening atau Danau Singkarak
3. Gangguan tektonik
4. Pendalaman lembah pada induk sungai
Smith Sibinga membedakan air terjun menjadi dua bagian:
1. Air terjun konsekuen
Merupakan air terjun yang terjadi karena sebab-sebab dari luar, seperti pemerosotan, lava dan sebab-sebab lainnya.
2. Air terjun subsekuen
Merupakan air terjun yang terjadi akibat sebab-sebab dari alam, seperti perbedaan kekerasaan batuan.
Sumber : Soeroto, R. Bambang, et al. 1994. Diktat Kuliah Geomorfologi. Yogyakarta: UPN.