Batu yang mengandung satu atau lebih mineral metalik yang untung jika ditambang dinamakan Ore atau mineral bijih. Suatu endapan dikatakan bijih sebenarnya dilihat dari nilai ekonomisnya, bila harga pengolahan dan harga pasaran berfluktuasi, suatu saat endapan mineral dikatakan sebagai bijih dan di saat lain bukan lagi. Pada saat ekstraksi didapatkan bahan logam dan juga bahan limbah (gangue) yang tidak memiliki nilai ekonomis. Proses ekstraksi tersebut menghasilkan timbunan limbah (tailing).
Kebanyakan bijih di dunia ini yang ditambang adalah berasal dari mineral bijih yang diendapkan oleh larutan hidrotermal. Asal larutan hidrotermal masih sulit dipecahkan. Beberapa larutan berasal dari pelepasan air yang terkandung dalam magma saat magma naik dan mendingin. Lainnya berasal dari air meteoric atau air laut yang bersirkulasi dalam kerak. Endapan mineral yang terbentuk oleh air laut yang terpanaskan aktifitas vulkanisme, dan endapannya berbentuk senyawa sulfide, yang dinamakan volcanogenic massive sulfide deposits.
Endapan mineral bijih dalam volcanogenic massive sulfide deposits asalnya dari batuan beke dari dalam kerak benua. Air laut yang terpanaskan bereaksi dengan batuan yang bersentuhan dengannya, menyebabkan berubahnya komposisi mineral dan larutannya. Misalnya feldspar berubah menjadi lempung dan epidot, piroksen menjadi khlorit.saat mineral mengalami transformasi, bahan (trace) logam seperti tembaga dan zinc, yang terdapat dalam substitusi atom, terbebas dan terkonsentrasi dalam larutan hidrotermal yang sedang terbentuk perlahan-lahan. larutan ini melalui rekahan batuan yang lebih dingin si sebelah pluton feldsik dan mengkristal pada urat dan rongga. Pada kondisi tertentu konsentrasi mineral bijih berasosiasi dengan gangue, dapat begitu massive sehingga menggantikan batuan aslinya (host rock). Tetapi kondisi lain, mineral bijih hadir dalam butiran kecil yang tersebar dalam host rock.
Sumber: Sapiie, Benyamin, dkk. anonim. Geologi Fisik. Bandung: ITB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar