Rabu, 13 Oktober 2010

Bagaimana Klasifikasi Air Terjun


Air terjun (water falls) dan percepatan (rapids) adalah salah satu kriteria / indikator bagi sungai stadium muda.

Air terjun dibagi menjadi 2 berdasarkan genetiknya:

1. Terbentuk oleh / melalui proses / normal dari perkembangan sebuah sungai dan menunjukkan bahwa sungai belum mengalami gradasi (berperingkat), penyebabnya adalah variasi dalam ketahanan batuan terhadap pengikisan, akibatnya akan terbentuk belokan-belokan, percepatan-percepatan, air terjun akibat differensiasi dalam pengikisan.

2. Terbentuk oleh gangguan atau interupsi dalam sejarah hidupnya, antara lain oleh:

a. Menurunnya / perendahan aliran-aliran sungai (stream outlet).

· Penurunan cepat dari sungai utama akibat rejuvenasi (proses peremajaan).

· Perompakan sungai (strean capture) oleh sistem sungai yang lain. dapat menghasilkan perbedaan keringanan permukaan besar.

· Glasiasi pada sungai utama lebih cepat dari cabang sungai.

· Pengikisan oleh gelombang di tepi pantai.

· Akibat sesar.

b. Gangguan sementara (Interupsi Temporer).

Faktor-faktor yang menyebabkan air terjun:

1. Sungai mengalir diatas batuan yang keras dan batuan berlapis yang lunak

Contoh: Air terjun Niagara

2. Gangguan alam

Contoh: Air terjun Rawapening atau Danau Singkarak

3. Gangguan tektonik

4. Pendalaman lembah pada induk sungai

Smith Sibinga membedakan air terjun menjadi dua bagian:

1. Air terjun konsekuen

Merupakan air terjun yang terjadi karena sebab-sebab dari luar, seperti pemerosotan, lava dan sebab-sebab lainnya.

2. Air terjun subsekuen

Merupakan air terjun yang terjadi akibat sebab-sebab dari alam, seperti perbedaan kekerasaan batuan.






Sumber : Soeroto, R. Bambang, et al. 1994. Diktat Kuliah Geomorfologi. Yogyakarta: UPN.