Sumber: Sapiie, Benyamin. anonim. Geologi Fisik. Bandung: ITB
Akibat goncangan gempa bumi ada enam hal yang utama, dua yang pertama merupakan akibat goncangan permukaan tanah dan pensesaran yang mengakibatkan efek secara langsung. Empat lainnya merupakan pengaruh adanya goncangan yang mengakibatkan kerusakan secara tidak langsung.
Bergeraknya tanah akibat gempa, terutama gelombang permukaan, di lapisan-lapisan batuan di permukaan dan regolith. goncangannya dapat merusak bahkan kadang-kadang menghancurkan bangunan.
Bila permukaan tanah tersesarkan, bangunan-bangunan akan terbelah, jalan terputus dan segala sesuatu yang dilalui atau di atas sesar akan terbelah.
Yang lebih sering merusak dari tanah yang bergerak adalah kebakaran. Goncangan menumpahkan kompor, mematahkan saluran gas, memutuskan kabel listrik, sehingga terjadi kebakaran. Celakanya lagi pipa hydrant juga patah, sehingga system pemadam kebakaran tidak berfungsi.
Pada daerah yang berlereng curam, terjadi regolith meluncur ke bawah, tebing-tebing ambruk dan longsor, menghancurkan rumah, jalan dan struktur bangunan lainnya.
Goncangan mendadak dan gangguan terhadap sedimen dan regolith yang jenuh air dapat mengubah tanah yang padat menjadi seperti massa cair quicksand. Prosesnya dinamakan liquefaction, yang menyebabkan amblesnya bangunan.
Terakhir adalah gelombang laut seismic atau tsunami yang berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang pelabuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar